Kamis, 07 Februari 2013

BAB 2 BILANGAN

BILANGAN
Dalam materi bilangan akan membahas tentang bilangan dan lambang bulat. Bilangan adalah suatu angka yang menunjukan nilai dari sebuah bilangan, contohnya bilangan negatif, bilangan positif, bilangan ganjil, bilangan genap, bilangan prima dan sebagainya.
A. Bilangan dan Lambang



D. Bilangan Kuadrat, Pangkat Tiga, dan Akar


Operasi Pecahan


3.Operasi Pecahan 
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Untuk mencari nilai dari penjumlahan dan pengurangan terlebih dahulu disamakan dahulu penyebutnya
Contoh Penjumlahan
http://www.preceptorial.com/uploads/Operasi-Pecahan-Penjumlahan-01.jpg
Contoh Pengurangan
http://www.preceptorial.com/uploads/Operasi-Pecahan-Pengurangan-01.jpg
http://www.preceptorial.com/uploads/Operasi-Pecahan-Pengurangan-02.jpg
b. Perkalian dan Pembagian
Perkalian dalam pecahan ini dilakukan dengan cara mengalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Sedangkan untuk pembagian dilakukan dengan cara membalik salah satu penyebut menjadi pembilang setelah itu baru dikalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut
Contoh Perkalian
http://www.preceptorial.com/uploads/Operasi-Pecahan-Perkalian-01.jpg
Contoh Pembagian
http://www.preceptorial.com/uploads/Operasi-Pecahan-Pembagian-01.jpg
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Mengubah Bentuk Pecahan

2. Mengubah Bentuk Pecahan
·         Pecahan biasa ke decimal
Contohnya
4/5 = 4/5 x 4/4 = 0,8
3/4 = 3/4 x 3/3 = 0,75
·         Pecahan biasa menjadi persen
Pecahan diubah dengan persamaan a/b = a/b x 100%
Contohnya
3/4 = 3/4 x 100% = 75%
1/2 = 1/2 x 100% = 50%
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Mengubah Bentuk Pecahan


2. Mengubah Bentuk Pecahan
·         Pecahan biasa ke decimal
Contohnya
4/5 = 4/5 x 4/4 = 0,8
3/4 = 3/4 x 3/3 = 0,75
·         Pecahan biasa menjadi persen
Pecahan diubah dengan persamaan a/b = a/b x 100%
Contohnya
3/4 = 3/4 x 100% = 75%
1/2 = 1/2 x 100% = 50%
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Mengubah Bentuk Pecahan


2. Mengubah Bentuk Pecahan
·         Pecahan biasa ke decimal
Contohnya
4/5 = 4/5 x 4/4 = 0,8
3/4 = 3/4 x 3/3 = 0,75
·         Pecahan biasa menjadi persen
Pecahan diubah dengan persamaan a/b = a/b x 100%
Contohnya
3/4 = 3/4 x 100% = 75%
1/2 = 1/2 x 100% = 50%
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Jenis-jenis Bilangan Pecahan

1. Jenis-jenis Bilangan Pecahan
·                                                                                                                 
        Pecahan biasa adalah pecahan yang dinyatakan dengan pembilang per penyebut Contohnya (1/2,  2/3 ,4/5)
·         
        Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan biasa. Contohnya 1 1/2, 3 3/5, 4 1/5
·          
         Pecahan Desimal adalah bilangan yang di dapat dengan cara membagi suatu bilangan lain dengan angka 10 dan kelipatannya. Contohnya 0,9 adalah hasil bagi antara 9/10 , 0, 55 adalah hasil bagi antara 55/100
·         
         Persen adalah pecahan yang nilainya perseratus biasanya dilambangkan dengan %. Contohnya 50% memiliki arti  50/100
70% memiliki arti 70/100

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.



E. Bilangan Pecahan
1. Jenis Bilangan Pecahan
2. Mengubah Bentuk Pecahan
3. Operasi Pecahan

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Akar pangkat dua


3. Akar pangkat dua
Akar pangkat dua adalah bilangan yang nilainya diakar pangkat dua
Contohnya
http://www.preceptorial.com/uploads/gb.Akarpangkatdua01.jpg
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Pangkat tiga

2. Pangkat tiga
Pangkat tiga adalah bentuk perkalian berulang dengan nilai yang sama sebanyak tiga kali.
Contohnya
3³ = 3 x 3 x 3 = 27
4³ = 4 x 4 x 4 = 64
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Pangkat dua

1. Pangkat dua
Bilangan yang merupakan hasil dari pangkat dua disebut juga kuadrat atau pangkat dua sering disebut juga kuadrat.
Contohnya
5² = 5 x 5 = 25
6² = 6 x 6 = 36
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Bilangan kuadrat, pangkat tiga dan akar

D. Bilangan kuadrat, pangkat tiga dan akar

1. Pangkat dua
2. Pangkat tiga
3. Akar pangkat dua
4. Akar pangkat tiga

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.



Bilangan Pangkat

C. Bilangan Pangkat
a. Perkalian berpangkat
Perkalian berpangkat adalah perkalian antara dua angka yang nilainya sama.
Contohnya
ap x aq = ap+q
22 x 23 = 22+3 = 25 = 32
b. Bilangan negatif dengan pangkat positif
Bilangan negatif pangkat adalah nilai bilangannya negatif sedangkan nilai pangkatnya adalah positif. Sedangkan untuk bilangan ini ada cirinya, yaitu bila pangkat ganjil hasilnya negatif sedangkan untuk pangkat genap hasilnya adalah positif.
Contohnya
-23 = -8
-24 = 16
c. Pembagian bilangan berpangkat
Contoh dari pembagian pangkat adalah
ap : aq = ap-q
25 : 22 = 23 = 8
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Perkalian dan pembagian

. Perkalian dan pembagian
a. Perkalian
Sifat dari perkalian dapat dibedakan menjadi beberapa

1. Sifat komutatif
Contohnya:
a x b = b x a
2 x 5 = 5 x 2

2. Sifat Asosiatif
Contohnya:
(a x b ) x c  = a x ( b x c )
( 5 x 6 ) x 2 = 5 x ( 6 x 2)
30 x 2 = 5 x 12
60            60

3. Sifat distributif terhadap perkalian
Contohnya
a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x b )
2 x ( 5 + 10 ) = ( 2 x 5 ) + ( 2 x 10 )
b. Pembagian
1. Pembagian dua bilangan bertanda sama
Contohnya
Nilai positif dibagi positif hasilnya positif
10 : 2 = 5
Nilai  dibagi negatif dibagi negafif hasilnya positif
-10 : -2 = 5

2. Pembagian dengan tanda yang berbeda
Contohnya
Nilai positif dibagi dengan negatif hasilnya negatif
15 : -3 = -5
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Penjumlahan dan Pengurangan

1. Penjumlahan dan Pengurangan

a. Penjumlahan
Sifat dari penjumlahan dapat dibedakan menjadi beberapa

1. Sifat komutatif
Contohnya:
a + b = b + a
2 + 5 = 5 + 2

2. Sifat pengelompokan
Contohnya:
b + ( d + e) = ( b + d ) + e
2 + (  3 + 5 ) = ( 2 + 3 ) + 5
3. Netral
c +  0 = 0 + c = c
3 + 0 = 0 + 3 = 3 pembagian

b. Pengurangan
Pengurangan adalah kebalikan dari suatu penjumlahan, contoh operasi pengurangan adalah:
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
2 – 1 = 2 + (-1) = 1
2 – ( – 1 ) = 2 + 1 = 3
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Operasi Bilangan Bulat


B. Operasi Bilangan Bulat
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Bilangan Bulat Sebagai Besaran

2. Bilangan Bulat Sebagai Besaran

a. Penyusutan nilai
Penyusutan nilai adalah berkurangnya nilai suatu angka yang diberi tanda (-), contohnya harga gabah turun Rp 30.000,00 maka penulisannya bisa ditulis sebagai – Rp 30.000,00.

b. Termometer                                                                 
Termometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu. Contohnya suhu diatas 0 ditunjukan dengan nilai positif sedangkan suhu dibawah 0 ditunjukkan dengan nilai negatif.

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Jenis-jenis Bilangan Bulat

1. Jenis-jenis Bilangan Bulat

a. Bilangan Bulat negatif
Bilangan negatif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota negatif, sedangkan ciri bilangan negatif adalah bilangan yang nilai paling besar terletak pada nilai -1. Bisa ditulis dengan B = {-1,-5,-7,-9} terlihat nilai paling besar adalah -1.

b. Bilangan Bulat Positif
Bilangan Positif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota positif dan bilangan asli. Bilangan ini memiliki ciri nilai paling besar adalah tak hingga. Bisa ditulis dengan B = {1,2,3,4,5,….10}.

c. Bilangan Bulat Nol
Bilangan nol adalah suatu himpunan yang memiliki anggota hanya bilangan nol saja. Bisa ditulis dengan B = {0}

d. Bilangan Bulat Ganjil
Bilangan bulat ganjil adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan ganjil baik positif atau negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-5,-3,1,3}.

e. Bilangan Bulat Genap
Bilangan bulat genap adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan genap baik positif maupun negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-4,-2,2,4}.
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

BAB 1 Mat


HIMPUNAN
Pengertian himpunan
Himpunan adalah sekelompok benda dari unsur yang telah dibatasi atau terdefinisikan secara jelas dan memiliki sifat keterikatan tertentu. Misalnya himpunan hewan dalam hutan, himpunan bilangan genap antara 20 sampai dengan 40.
Sifat Unsur-unsur himpunan
Sifat keterikatan tertentu benda-benda didalam suatu himpunan disebut juga sifat himpunan, adapun sifat dari himpunan adalah
Objek di dalam suatu himpunan bisa dibedakan antara obyek satu dengan yang lainnya, misalnya himpunan hewan dalam hutan, dim ana anggotanya bisa harimau, jerapah, gajah dan sebagainya.
Unsur yang berada di dalam suatu himpunan dapat dibedakan dengan unsur yang tidak berada didalam ruangan.misalnya himpunan benda dalam aquarium bisa dibedakan dengan benda yang berada diluar aquarium, misalnya kursi yang ada diluar
berikut pembahasan yang akan dipelajari dalam himpunan:
  1. .        Ciri– ciri dan Lambang Himpunan
  2. .        MenyatakanHimpunan
  3. .        AnggotaHimpunan
  4. .        Jenis-jenisHimpunan
  5. .        DiagramVenn
  6. .        Irisandan Gabungan
  7. .        Sifat– sifat Operasi Himpunan

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Sifat-sifat operasi himpunan

Sifat-sifat operasi himpunan
1. Komutatif

a. Irisan

Berlaku
A B = B A
b. Gabungan

Berlaku
A B = B A

2. Asosiatif
a. Irisan tiga himpunan
(A B) C = A ( B C)
b. Gabungan tiga himpunan
(A B) C = A ( B C)

3. Distributif
a. Gabungan
A (B C) = (A B) (A C)
b. Irisan
A ( B C ) = (A B) (A C)
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.

Irisan dan gabungan

Irisan dan gabungan

Irisan

Irisan adalah dua himpunan yang bagian-bagiannya menjadi anggota dari keduanya.
Contohnya

Irisan himpunan A dan B
A B = { x | x A dan B }
Jika A = { 2, 7, 9, 11 }
Jika B = { 1, 5, 9, 10}
Maka A B = 9

Atau
Diagram Venn 02

Gabungan

Gabungan adalah dua himpunan yang anggotanya hanya bilangan itu saja misalnya anggota bilangan A saja, anggota bilangan B saja dan anggota A, B keduanya.
Contohnya

A B = { x A, atau x B}
Jika A = { 5, 7, 9, 11 )
Jika B = { 6, 7, 8, 9, 10 }
A B = { 5, 6, 7, 8, 9 10, 11 )

Atau
Diagram Venn 03

Diagram venn


Diagram venn
Diagram venn adalah suatu gambar yang digunakan untuk menyatakan suatu himpunan dalam himpunan semesta.
Ciri dari diagram venn adalah adanya bilangan asli dan himpunan semesta.
Contohnya
Buat diagram venn jika
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = { 1, 4, 6, 7 }
B = { 2, 4, 5, 8 }

Diagram venn 01

Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.


JENIS-JENIS HIMPUNAN


JENIS-JENIS HIMPUNAN
1.     himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat dihitung. Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}. Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah.
2.     Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan ganjil}
3.     Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}. Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.
4.     Himpunan equal/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya sama
contohnya A= {b,c,d}
B={d,c,b}
A=B
5.     Himpunan ekuivalen adalah himpunan-himpunan yang jumlah anggotanya sama.
Contohnya A= {b,c,d}
B={d,c,b}
A jumlahnya sama dengan B
6.     Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan ditulis dengan huruf S.
contohnya:
A = {1,3,5,7,9}
himpunan semestanya berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
7.     Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A.
contohnya
B = {a,c,e}
A = {a,b,c,d,e}
jadi B bagian dari A.
8.     Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan.
Contohnya
A = (a,b,c,d,e}
maka a elemen A
9.     Himpunan lepas adalah ssuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan lain.
Contohnya
A = {d,e,f}
B = {g,h,i}
maka himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan B atau A//B
10.   bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak termasuk dalam himpunan tersebut
contohnya
A = {a,b,c,d}
e bukan anggota himpunan A.
11.   Himpunan biolangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari nol dan seterusnya
contoh
K = {0,1,2,3,4,5}
12.   Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari bilangan satu dan seterusnya.
Contohnya
D = {1,2,3,4,}
13.   himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka dua dan selalu genap atau habis dibagi dua
contohnya
G = {2,4,6,8,10}
14.   himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis dibagi dua
contohnya
K = {1,3,5,7}
15.   himpunan blangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya semua bilangan yang memiliki dua faktor
contohnya
Y = {2,3,,5,7}
16.   himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang anggotanya dipangkatkan dua.
Contohnya
Y = {0^2,1^2,3^2)
Tulisan ini disusun berdasarkan pembelajaran Matematika SMP Preceptorial.